Berhubung kenaikan BBM ditunda/dibatalkan karena tidak mendapat persetujuan dari Parlemen, maka Pemerintah lewat Menteri Keuangan mengatakan bahwa dana Balsem ( Bantuan Langsung Sementara) atas dampak kenaikan BBM ditunda sampai ada kenaikan harga BBM tersebut, demikian pokok pembicaraan Menteri Agus dengan para kuli tinta kemarin siang di Jakarta.
Dana bantuan rakyat, memangnya uang itu dari mana kalau bukan dari Rakyat? sepertinya Rezim sekarang seakan-akan mereka yang memiliki Negeri ini, melakukan berbagai kebijakan sesukanya sendiri, lihat efek domino dari rencana menaikkan harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok sudah melambung sampai 40% dari harga semula, seluruh warga menjerit atas kenaikan tersebut, dan sudah menjadi penyakit akut di Negeri ini, bila harga sudah naik, mustahil akan dapat diturunkan kembali.
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
Politik ekonomi gaya feodal ini ternyata sangat melekat pada SBY hingga para pembantunya, UU untuk pengamanan jaring sosial sudah di setujui oleh DPR dengan anggaran 30.6 Trilyun, dengan demikian kaum duafha dan kaum urban yang terkena imbas dari politik pengalihan issu mega korupsi ke masalah kenaikan BBM seharusnya sudah menerima dana kompensasi ini. Sebab imbas rencana kenaikan BMM sudah sangat merugikan seluruh lapisan masyarakat, kaum buruh dengan pendapatan minim, kini merasakan mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, akibat rencana menaikkan BBM tersebut per 1 April kemarin.
Jika BBM tidak jadi di naikkan lalu dana kompensasi tidak di kucurkan, lalu siapa yang akan membantu rakyat yang terkena imbas dari harga-harga kebutuhan pokok yang sudah diluar batas kewajaran saat ini? para pengusaha pun sekarang sudah dituntut oleh pekerja untuk menaikkan upah oleh karena upah yang mereka dapatkan sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, lalu apakah beban ini harus kami tanggung padahal rencana menaikkan harga BBM tersebut SBY punya gawean, lalu bila kami tidak membayar kenaikan upah buruh tersebut mengapa kami yang didemo oleh buruh?
Sekali lagi saya menghimbau jika anda berani berbuat, anda berani bertanggung jawab, jangan sibuk mengurusi pertikaian politik partai mau nendang PKS dari koalisi atau mau reshuffle kabinet jilid ke 13 rakyat sudah tidak perduli. Kami sebagai pelaku usaha untuk menolong sesama anak Bangsa kami akan memberikan hak pekerja, jika keuntungan yang kami dapat memungkinkan untuk menaikkan upah mereka, sebab kita tahu semua, bulan Januari 2012 kami baru menaikkan upah mereka, dan kini buruh kembali menuntut kenaikan upah, karena ulah SiBuYa mengalihkan mega skandal korupsinya, lalu kenapa kami yang harus menanggung beban ini?
Pepatah bijak berkata ; Lebih baik seorang sersan, tetapi berpikir seperti Jenderal, dari pada seorang Jenderal namun pola berpikirnya tidak lebih dari seorang kopral.
View the original article here
Dana bantuan rakyat, memangnya uang itu dari mana kalau bukan dari Rakyat? sepertinya Rezim sekarang seakan-akan mereka yang memiliki Negeri ini, melakukan berbagai kebijakan sesukanya sendiri, lihat efek domino dari rencana menaikkan harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok sudah melambung sampai 40% dari harga semula, seluruh warga menjerit atas kenaikan tersebut, dan sudah menjadi penyakit akut di Negeri ini, bila harga sudah naik, mustahil akan dapat diturunkan kembali.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Kiport:
--------------------------------------------------------------------------------------------
Politik ekonomi gaya feodal ini ternyata sangat melekat pada SBY hingga para pembantunya, UU untuk pengamanan jaring sosial sudah di setujui oleh DPR dengan anggaran 30.6 Trilyun, dengan demikian kaum duafha dan kaum urban yang terkena imbas dari politik pengalihan issu mega korupsi ke masalah kenaikan BBM seharusnya sudah menerima dana kompensasi ini. Sebab imbas rencana kenaikan BMM sudah sangat merugikan seluruh lapisan masyarakat, kaum buruh dengan pendapatan minim, kini merasakan mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, akibat rencana menaikkan BBM tersebut per 1 April kemarin.
Jika BBM tidak jadi di naikkan lalu dana kompensasi tidak di kucurkan, lalu siapa yang akan membantu rakyat yang terkena imbas dari harga-harga kebutuhan pokok yang sudah diluar batas kewajaran saat ini? para pengusaha pun sekarang sudah dituntut oleh pekerja untuk menaikkan upah oleh karena upah yang mereka dapatkan sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, lalu apakah beban ini harus kami tanggung padahal rencana menaikkan harga BBM tersebut SBY punya gawean, lalu bila kami tidak membayar kenaikan upah buruh tersebut mengapa kami yang didemo oleh buruh?
Sekali lagi saya menghimbau jika anda berani berbuat, anda berani bertanggung jawab, jangan sibuk mengurusi pertikaian politik partai mau nendang PKS dari koalisi atau mau reshuffle kabinet jilid ke 13 rakyat sudah tidak perduli. Kami sebagai pelaku usaha untuk menolong sesama anak Bangsa kami akan memberikan hak pekerja, jika keuntungan yang kami dapat memungkinkan untuk menaikkan upah mereka, sebab kita tahu semua, bulan Januari 2012 kami baru menaikkan upah mereka, dan kini buruh kembali menuntut kenaikan upah, karena ulah SiBuYa mengalihkan mega skandal korupsinya, lalu kenapa kami yang harus menanggung beban ini?
Pepatah bijak berkata ; Lebih baik seorang sersan, tetapi berpikir seperti Jenderal, dari pada seorang Jenderal namun pola berpikirnya tidak lebih dari seorang kopral.
View the original article here