News Update :

“Nge-Kost,Nge-Seks”

Seharian ini saya menyempatkan diri berkeliling Jakarta,sampai saat ini saya sudah 10 tahun tidak menetap di Ibukota negeri ini,jadi hari ini saya menyempatkan diri menjelajah bagian bagian ibu kota semampu kaki melangkah dan semampu dompet menopang.
Perjalanan dimulai dari Rawamangun dengan sarapan di Warteg belakang Arion karena saya lama Kos didaerah seputaran situ.
Selanjutnya menumpang KWK 04 menuju kawasan Kelapa Gading sekalipun gue ndeso tapi pengen liat liat juga isi mal ibu kota,terdamparlah saya di MAL Kelapa Gading setelah terpana dan terpukau sejenak denga isinya dan yang hilir mudik disana,saya melanjutkan perjalanan kearah SENEN melewati ASMI Pulomas,menyempatkan diri mampir ke sebuah rumah yang dahulunya adalah tempat saya kost juga tetapi sekarang sudah berubah fungsi menjadi tempat pijat.
Selanjutnya perjalanan saya lanjutkan menuju SENEN dan lanjut ke arah GLODOK,saya juga sempat kost disini.

---------------------------------------------------------------------------------------------
Kiport:
acara, olahraga, acara hiburan, bisnis

online, acara olahraga, acara hiburan, bisnis online, internet, online, bisnis online ,bisnis internet,

wanita, busana, online, acara olahraga, acara olah raga, pengalaman, pengalaman, acara hiburan, acara

hiburan bisnis internet, teknologi, wanita, murah bisnis, pengalaman.alhamdulillah.Semoga

Sukses.Aamin

--------------------------------------------------------------------------------------------


Saya mampir di teman saya penjual asongan yang menetap berdagang di depan PP Mutiara persis berseblahan dengan Glodok Plaza.
Dari si Boni ini keluarlah cerita tentang tempat kost saya dulu yang katanya sekarang sudah menjadi tempat elit dengan bayaran antara 1,5 sampai 2 juta perbulan.
Saya yang dulu sebenarnya sudah sangat paham dan matang  dengan kehidupan anak kost masih saja terheran heran melihat perkembangan perkost kostan di tempat itu.
Banyak para ABG dan Pekerja dunia malam yang menjadi penghuni kost kosan tersebut,saya mencoba berkalkulasi kalo punya 20 kamar aja dikali 1,5 juta bisa dapet 30 juta kotor perbulan.
Saya teringat jaman saya ngekost bahwa alasan saya mencari kosan adalah biar dekat dengan tempat kerja sehingga bisa menghemat onkos kekantor,malahan saya tinggal jalan kaki menuju kantor. Tidak peduli soal gaya gayaan yang penting bisa tinggal dan ada tempat tidurnya.
Apakah dengan semakin beragan dan mahalnya tempat kos membuat pergesaran fungsinya semakin nyata? Menurut yang saya tau dan kayagnya semakin ga bisa ditutupi tempat kost menjadi tempat yang paling aman untuk melakukan kegiatan ngeseks,murah,nyaman dibanding ke hotel atau tempat lain.
Sebenarnya sungguh mengerikan kalo preseden negatif terus melekat pada tempat kost,sekalipun memang hak nya si pemberi kost dan atau si penghuni kost untuk memberi aturan dan atau melakukan apa saja dalam kamar kostnya karena akhirnya itu tetap menjadi tanggung jawab masing masing.
Cuman kalo image itu semakin berkembang maka kasihan orang orang yang memang menyewakan rumah atau tempat nya sebagai tempat kost yang baik baik dan yang ga macam macam serta para pendatang studi lanjut dari desa atau pekerja yang baru mengadu nasib di Jakarta ini akan sangat terkena imbasnya seolah olah semua tempat kost itu sama dan semua penghuni kostnya juga sama apalagi bagi para cewek atau wanita.
Mentrendikan kebiasaan ngeseks di tempat kost sebagai budaya biasa ibukota sebenarnya menciderai fungsi dan essensi normatif orang ngekost yang sebenarnya.
Orang baik baik ngekost di tempat yang baik terkena imbas penilaian buruk dari pandangan ngekost itu sarana bebas ngeseks.
So,para orang tua,hati hati dan selektif benar ketika memilih tempat kost buat anak anda apalagi di Jakarta ini ,juga buat para mahasisiwi,sisiwi dan pencari kerja terutama yang dari desa waspadalah!!!
Salam Persahabatan.
RDP
View the original article here
Share this Article on :
 

© Copyright Sharing Connecting 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.