sumber: google image
Jurnalis adalah konduktor bagi jurnal publik, atau sesorang yang dibayar untuk menulis di jurnal publik, seorang editor atau penulis profesional secara berkala (Webster Unadbridged, 1913)
---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
Seiring perkembangan teknologi termasuk internet, dunia berubah menjadi serba praktis dan cepat. Begitupun arus berita. Lalu, apakah akses baru tersebut memunculkan jenis jurnalis baru? Bagaimana pekerjaan jurnalis era ini? Jurnalis media penyiaran maupun cetak tidak perlu khawatir apakah berita mereka akan disaksikan, dibaca atau didengar oleh masyarakat atau tidak karena kehadiran internet. Sebaliknya, berita online harus lebih memikirkan distribusi pemberitaan serta bagaimana cara menarik perhatian audiens melalui konten beritanya. Itulah yang tugas jurnalis online di era internet ini.
Era internet membuat jurnalis mengalami perubahan siklus kegiatan. Ketika dahulu jurnalis lebih banyak menuliskan ide-ide yang dipikirkannya, jurnalis era internet lebih banyak mengumpulkan bahan dari berbagai sumber serta menyalin berita. Ketika teknologi telah mempermudah mobilisasi manusia, jurnalis era internet lebih mudah melakukan news gathering. Mereka dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan berbagai alat, bahkan secara virtual tanpa tatap muka. Ketika dulu jurnalis banyak mengejar informasi, kini seolah informasi yang selalu mendatangi mereka.
Teknologi mempermudah komunikasi dan penyebaran informasi. Masyarakat dapat mengakses pengetahuan dan informasi lainnya melalui internet, radio, atau lainnya. Jarak yang semula tak terjangkau tidak lagi menjadi halangan karena bisa dijangkau, dengan teknologi yang memungkinkan akses informasi dengan supercepat.
Internet sendiri mengalami perkembangan aplikasi dari waktu ke waktu. Perkembangan terbaru dari internet ini adalah generasi web 2.0. Web 2.0 sendiri merupakan generasi kedua dari layanan web. Di dalamnya termasuk situs jejaring sosial, Wiki, alat komunikasi, dan pembubuhan (tagging), yang lebih ditekankan pada kolaborasi secara online dan sharing sesama diantara penggunaannya (O’Reilly Media, 2004). Untuk lebih memahami mengenai Web 2.0, berikut beberapa contohnya :
Di era Web 2.0, dapat dipastikan siapa pun bisa menulis di website serta memberikan informasi mengenai peristiwa tertentu. Lalu, apakah blog, Wikipedia, atau Wikinews dapat dipercaya mengenai ketepatan informasinya, karena hanya ditulis oleh orang biasa yang bukan jurnalis profesional?
Seseorang yang menulis berita melalui blog atau melalui jejaring sosial bisa masuk dalam kategori jurnalis amatir. definisi jurnalis amartir sendiri masih bias. Terlebih lagi belum ada peraturan yang mengatur arus informasi melalui blog . Keakuratan data tetap menjadi poin penting dalam penulisan berita. Berita online yang bisa ditulis oleh siapa saja dengan sumber yang tidak jelas belum bisa menjamin keakuratan data.
Referensi: Comanescu SRL Consultantã Media
View the original article here
Jurnalis adalah konduktor bagi jurnal publik, atau sesorang yang dibayar untuk menulis di jurnal publik, seorang editor atau penulis profesional secara berkala (Webster Unadbridged, 1913)
---------------------------------------------------------------------------------------------
Kiport:
--------------------------------------------------------------------------------------------
Seiring perkembangan teknologi termasuk internet, dunia berubah menjadi serba praktis dan cepat. Begitupun arus berita. Lalu, apakah akses baru tersebut memunculkan jenis jurnalis baru? Bagaimana pekerjaan jurnalis era ini? Jurnalis media penyiaran maupun cetak tidak perlu khawatir apakah berita mereka akan disaksikan, dibaca atau didengar oleh masyarakat atau tidak karena kehadiran internet. Sebaliknya, berita online harus lebih memikirkan distribusi pemberitaan serta bagaimana cara menarik perhatian audiens melalui konten beritanya. Itulah yang tugas jurnalis online di era internet ini.
Era internet membuat jurnalis mengalami perubahan siklus kegiatan. Ketika dahulu jurnalis lebih banyak menuliskan ide-ide yang dipikirkannya, jurnalis era internet lebih banyak mengumpulkan bahan dari berbagai sumber serta menyalin berita. Ketika teknologi telah mempermudah mobilisasi manusia, jurnalis era internet lebih mudah melakukan news gathering. Mereka dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan berbagai alat, bahkan secara virtual tanpa tatap muka. Ketika dulu jurnalis banyak mengejar informasi, kini seolah informasi yang selalu mendatangi mereka.
Teknologi mempermudah komunikasi dan penyebaran informasi. Masyarakat dapat mengakses pengetahuan dan informasi lainnya melalui internet, radio, atau lainnya. Jarak yang semula tak terjangkau tidak lagi menjadi halangan karena bisa dijangkau, dengan teknologi yang memungkinkan akses informasi dengan supercepat.
Internet sendiri mengalami perkembangan aplikasi dari waktu ke waktu. Perkembangan terbaru dari internet ini adalah generasi web 2.0. Web 2.0 sendiri merupakan generasi kedua dari layanan web. Di dalamnya termasuk situs jejaring sosial, Wiki, alat komunikasi, dan pembubuhan (tagging), yang lebih ditekankan pada kolaborasi secara online dan sharing sesama diantara penggunaannya (O’Reilly Media, 2004). Untuk lebih memahami mengenai Web 2.0, berikut beberapa contohnya :
Di era Web 2.0, dapat dipastikan siapa pun bisa menulis di website serta memberikan informasi mengenai peristiwa tertentu. Lalu, apakah blog, Wikipedia, atau Wikinews dapat dipercaya mengenai ketepatan informasinya, karena hanya ditulis oleh orang biasa yang bukan jurnalis profesional?
Seseorang yang menulis berita melalui blog atau melalui jejaring sosial bisa masuk dalam kategori jurnalis amatir. definisi jurnalis amartir sendiri masih bias. Terlebih lagi belum ada peraturan yang mengatur arus informasi melalui blog . Keakuratan data tetap menjadi poin penting dalam penulisan berita. Berita online yang bisa ditulis oleh siapa saja dengan sumber yang tidak jelas belum bisa menjamin keakuratan data.
Referensi: Comanescu SRL Consultantã Media
View the original article here
